Wednesday, December 12, 2018

Jatuh Cinta

      Selalu melihat ke segala arah. Itulah mata. Sudah biasa ia melihat hal-hal di dunia ini. Namun, di suatu hari ada yang berbeda. Sepasang mata terindah terpampang di depannya. Dihiasi dengan senyuman indah yang merekah bagai bermekarnya bunga mawar merah. Sang mata tak kuasa, meminta tolong kepada jantung membantunya. Jantung pun berdetak dua kali lebih cepat. Atau bahkan tiga kali lebih cepat.
     Suaranya lebih merdu dari gitar termahal sekalipun. Dan hatinya jauh lebih lembut dari sehelai sutera. Tingkah dan tuturnya indah membuat diriku mulai lupa dimana aku berada. Karena aku tak percaya jika bisa bertemu bidadari sedangkan aku tidak berada di surga. Dan pada akhirnya mulut ini berkomat-kamit mengucap seribu sumpah yang intinya adalah "akan kupastikan dia bahagia".
    Aku pun tak sabar agar segera bisa menjadi orang yang berharga dalam hidupnya. Sesegera mungkin aku pelajari kehidupannya dan mendesaknya agar aku bisa terlibat dalam hidupnya dengan dalih "aku mencintainya". Aku takut ada kesatria lain yang mendatanginya dan lebih dulu mengucapkan cinta. Dan ternyata benar adanya. Dia sudah ada yang punya.
  Air mata pun mulai berjatuhan. Mengucapkan berjuta-juta umpatan karena tak terima dengan kenyataan. Hingga beberapa minggu telah berlalu rasa sedih itu masih saja menjajah pikiranku. Menyesali ini menyesali itu. Pada akhirnya aku sadar. Aku telah melupakan sumpah cintaku sendiri. "Aku bahagia ketika dia bahagia. Dan aku sedih ketika ia sedih. Meskipun dia bersama dengan kesatria lain, selama tawa indah itu masih tersemat di wajahnya, maka aku juga akan tertawa". 
       Memang itulah hal yang tersulit dalam cinta. Yakni, ketika menjauh menjadi satu-satunya cara untuk membahagiakan orang yang kita cintai.

2 comments:

Apa Itu Metodologi?

Metodologi berasal dari kata methodos dan logos. Metodhos artinya segala upaya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan cara cara men...