Obat Itu Pahit Kan?

Kegagalan adalah hal yang menjengkelkan. Yang lebih menjengkelkan lagi adalah ketika kita telah mempersiapkan segalanya dan tetap gagal juga pada akhirnya. 

Terkadang orang menyebutnya kegagalan, dan sebagian yang lain menyebutnya kekalahan. Padahal dua kata itu sebenarnya memiliki makna yang jauh berbeda. Makna yang bertolak belakang secara tajam.

Persamaan dari dua hal tersebut adalah keduanya sama-sama sebagai hasil akhir dari suatu usaha manusia. Usaha menghasilkan dua keadaan, yakni berhasil atau gagal, dan yang satunya adalah menang atau kalah.

Dan tahukah kalian apa bedanya? Orang yang merasa dirinya kalah dia akan berhenti melangkah. Tapi orang yang menganggap kekalahan sebagai suatu kegagalan, ia akan terus berusaha untuk menjadi pemenang pada pertempuran kehidupannya di hari kemudian. Kalah, berarti tiada kesempatan untuk merubah. Sedangkan gagal adakah kekalahan pada saat ini. Maka, jangan pernah merasa kalah, pastikan kita selalu menganggap hasil buruk itu sebagai kegagalan. Karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, itulah kata pepatah.

Tapi, ada kesamaan yang selainnya antara dua hal ini. Entah kalah atau gagal, dua-duanya adalah kepahitan hidup. Tapi tahukah kalian, pahitnya kopi bisa membuat diri kita tetap terjaga tanpa rasa kantuk sedikitpun. Orang menelan obat yang sangat pahit dan akhirnya rasa pusing di kepalanya berangsur mereda. 

Kepahitan tidak selalu buruk. Justru sebagian besar dari kebaikan berasal dari hal yang tidak menyenangkan, berasal dari kepahitan. Maka jangan takut merasakan pahitnya kegagalan. Siapa tahu setelah kalian menelan kepahitan itu, hidup kalian akan sembuh dari kegelapan masa depan. Logis kan?

Maka tetaplah berjuang. Hiasi hidupmu dengan perjuangan, dan jangan takut gagal. Karena waktu masih tersedia bagi kita. Kesempatan selalu ada selama nyawa masih melekat di dalam raga.