Di dunia ini. Ada sesuatu yang melimpah tiada terhitung. Sesuatu yang terus mengalir tanpa henti hingga orang orang menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja. Padahal jika suatu saat hal biasa itu berhenti, manusia akan menyesali segala sesuatu yang bisa ia sesali. Kau tau apa itu? Ya,, kau benar. Hal yang terlihat biasa itu adalah "Waktu".
Waktu terus datang tanpa perlu kita membayar. Gratisan itu hal yang pantas untuk disia-sakan. Begitulah cara berpikir manusia. Manusia tidak tahu, kalau ada gratisan yang tidak boleh disia-siakan. Gratisan itu adalah waktu.
Dan ada hal yang unik tentang waktu. Waktu diberikan secara gratis, tapi tidak ada harga yang dipatok untuk waktu. Bahkan uang sebanyak jagad bumi ini tak bisa membeli satu detik pun waktu yang telah terlewati, berharap bisa merubah semua yang sudah terjadi. Tidak ada harga untuk waktu. Dia gratis, tapi tak bisa dibeli.
Dan kita hanya akan menyadari betapa berharganya waktu, ketika kita tahu waktu kita hampir habis, atau hampir saja habis. Ketika kita duduk berdampingan dengan Tuan Kematian. Seribu sesal, hanya itu yang tersisa pada akhirnya
Hari ini, aku hampir saja kehilangan waktu. Maut benar benar menyeramkan. Andai saja waktuku hari ini benar benar habis. Mungkin aku akan menangis selama-lamanya di alam kehidupan selanjutnya
Beruntung, Tuhan masih memberikan kesempatan. Kesempatan menjalani hidup setelah aku berdampingan dengan batas waktu beberapa menit yang lalu. Semoga sang waktu masih mau berteman denganku lebih lama lagi.
Beruntung, Tuhan masih memberikan kesempatan. Kesempatan menjalani hidup setelah aku berdampingan dengan batas waktu beberapa menit yang lalu. Semoga sang waktu masih mau berteman denganku lebih lama lagi.
No comments:
Post a Comment